Rabu, 17 Juni 2009

Kala Tida

Tidak ada lagi panutan" sebuah tulisan keputusasaan dari ronggo warsito dalam serat kala tida 1873, mungkin inilah kata-kata yang tepat menggambarkan era ini. negara tanpa compasion. tidak ada santiago sancristan yang mewujudkan mimpinya atau sang musafir yang begitu hanif. di satu sisi yang benar seperti rafael without hand. di sisi lain kerajaan setan mempunyai tangan kuan im yang seribu....

jiwa-jiwa mulai seperti casava javanicus yang hanya merambat pada pohon lain. dan yang menyedihkan kata hati nurani dijajah menjadi satu institusi politik .
ketika waktu begitu melambat seakan kita kembali ke zaman barbarianisme. sang kuatlah sang kebenaran. bukan berarti kebenaran tidak harus kuat dengan kuatlah kebenaran itu akan punya makna bukan sebagai dominasi atau lampu senter yang menyilaukan mata tetapi sebagai lentera yang menyinari tetapi tidak menyilaukan....


ooo.. champollion... ooo.. champolion nampaknya engkau harus kembali hidup untuk menerjemahkan kembali arah dan karakter bangsa besar ini..