Rabu, 23 April 2014

Kisah Dua Pemimpi (Sejarawan Arab Al-Ishaqi menceritakan kisah ini)

Kisah Dua Pemimpi (Sejarawan Arab Al-Ishaqi menceritakan kisah ini) Cerita ini berkaitan dengan seorang yang mulia (walaupun hanya Allah yang maha tahu dan maha kuasa, rahmat seluruh alam dan tak pernah tertidur) orang itu di Kairo memiliki berlimpah kekayaan dan kemakmuran; tapi dia juga sangat baik dan murah hati kemudian kekayaan meninggalkannya, yang tertinggal hanyalah rumah ayahnya. Hal itu ditambah dengan kondisi negaranya yang berubah menjadikannya sangat melarat, diapun tidak dapat memberikan para pekerjanya makanan untuk bekerja. Di suatu malam ia tertidur, dalam kegembiraan yang meluap-luap dan keterhimpitan. Dibawah pohon ara di kebunnya, dalam tidurnya ia melihat seseorang basah dengan tetesan air mengalir dari tubuhnya mengambil koin emas dari mulutnya dan berkata kepadanya, “Sesungguhnya keberuntunganya adalah di Persia, di Isfahan, disanalah engkau akan melihat dan mengumpulkannya”. Jadi dia melakukan perjalanan ke Persia, bertemu dengan semua bahaya gurun, dan kapal, dan bajak laut dan penyembah berhala, dan sungai, dan binatang liar. Akhirnya sampailah dia di sana ketika sore menyusulnya dan dia tertidur dalam sebuah masjid. Di sanalah ia berada, sebuah rumah berbatasan dengan sebuah masjid, Allah (Yang Maha Agung) telah menitahkan gerombolan perampok masuk kedalam masjid, kemudian masuk kedalam rumah, dan kemudian penghuni rumah terbangun karena kegaduhan para perampok, mereka menangis dan tetangganyapun menangis. Walee datang membantu dengan pasukannya. Dan para perampok itupun kalangkabut menyelamatkan diri. Walee kemudian masuk kedalam masjid dan menemukan menemukan seorang pria dari Kairo tertidur disana; kemudian dia memberi pukulan yang sangat menyakitkan dengan mikra?, sampai dia sekarat, dan kemudian memenjarakannya; dia tersadar di hari ketiga pemenjaraan, setelah itu, Walee mengambilnya, dan berkata kepadanya, “dari negara manakah kamu?”. Dia menjawab, “Dari Kairo”, --“Dan ada urusan apa”, Walee berkata, “apa yang membuatmu datang ke Persia”. Dia menjawab, “Aku melihat dalam mimpiku seseorang berkata kepadaku “sesungguhnya keberuntunganmu adalah di Persia, di Isfahan, disanalah engkau akan melihat dan mengumpulkannya”. “Dan ketika aku datang kesini, yang aku dapatkankan adalah pukulan dengan mikra, itu yang aku dapatkan darinya”. “Dan seketika Walee tertawa, dan dia berkata kepadanya, “Oh kau yang kurang waras, Aku melihat tiga kali dalam mimpiku seseorang berkata kepadaku” , “Sesungguhnya sebuah rumah di Kairo, di sebuah distrik, dengan ciri-ciri, sebuah taman yang dilingkupi tembok, dibagian ujung terdapat air mancur, di sanalah harta kekayaan yang sangat banyak terletak, disanalah kau akan mengumpulkan dan mengambilnya”. “Tapi aku tidak pergi kesana”; dan kau yang kurang waras dari semua orang, telah melakukan perjalanan dari kota kekota dengan pertimbangan apa yang kau lihat dalam mimpi, itu hanyalah akibat mimpi yang membingungkan.’---Kemudian dia memberinya uang, dan berkata kepadanya, “gunakan uang ini untuk kembali kekotamu”, “Dia menerimanya dan kembali ke Kairo, ternyata rumah yang Walee gambarkan adalah rumah dari orang itu: disanalah ia menuju kerumah kediamannya dan menggali di bawah air mancur, dan terlihatlah kekayaan yang berlimpah-limpah. Tuhan telah memperkaya dan mendukungnya, Inilah suatu kebetulan yang indah. Dari Borges; The Story of Two Dreamer, Universal History Of Iniquity 1935, Collected Fiction,Penguin Book, London, 2004

Tidak ada komentar: