Sungguh lidahku tercekat hatiku membara
Tubuhmu begitu indah
Seperti bidadari bermandikan madu
Wajahmu begitu cantik dan sayu seperti malikat
Bibirmu begitu indah seperti menawarkan untuk selalu dicium
Kulitmu begitu indah seperti
Sepotong pualam dari istana di surga
Di perpus aku lihat kamu pertama kali
Kemudian di semua bagian kampus ak
Lihat dirimu
Dirimu juga kadang memandangku
Aku luluh seperti lilin mencair
Tanpa daya
Mungkin kamu lihat diriku seperti
Menangis melihatmu
Seorang pria yang terbakar karena
Pesonamu
Sungguh aku menderita
Tetapi apa yang bisa kulakukan’
Aku tiada sempat berani didepanmu
Seperti gunung yang hancur
Melihat penampakan Tuhan
Aku melihat dirimu diantara hidup dan mati
Diantara mata yang berkaca-kaca
Dan penderitaan tiada tara
Ak hanya mengenal suaramu
Bau tubuhmu
Apakah ini sudah cukup; sungguh
Aku menikmati penderitaan ini
Apakah engaku seperti diriku nampaknya tidak
Mungkin kamu hanya melihat
Wajah kekanakan dalam tubuh bongsorku
Lihatlah mataku ada cahaya dari
Kaca-kaca air mataku
Dan ada bayangan terang disana yaitu bayanganmu
Aku hanya ingin mengatakan padamu
Siapakah namamu
Apakah kaumau menjadikanku milikmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar