Sabtu, 17 Januari 2009

Ibuku

Sunguh engkau sangat mencintaiku

Kamu selalu menjadi pembelaku saat aku disalahkan

Engaku selalu mengadang-gadang akun untuk menjadi

Orang besar

Sehinga aku tidak membutuhkan lagi pujian dari orang lain

Kadang kasih sayangmu yang besar

Membuatku tidak bisa memafkan kesalahanku sendiri

Engkau selalu rela menderita untuk kebahagianku

Seperti kayu yang terbakar untuk api

Yang menjadikanya abu

Engakaupun sangat menyayangi anggota keluarga lain

Lebih dari cukup

Aku tahu hanya balasan surgalah yang coccok untukmu

Mungkinkah dirimu sebenarnya malaikat

Yang berubah menjadi amnusia

Karena ingin lebih dekat dengan yang dikasihinya

Aku dulu pernah membencimu juga

Karena rasa sayangmu tidak ku hargai dan

Kecemburuanku atas kakak tertuaku

Tetapi itu semuanya salah aku tahu

Akulah satu-satunya anak kesayanganmu

Lebih dari yang lain

Aku kadang sangat menyesal kepercayaanmu kubalas dengan pengkhianatan

Kasih sayangngmu kubalas dengan hinaan

Tetapi engakau lebih hebat 1000 kali

Dari ibu yang menjadikan anaknya batu

Engakau adalah contoh dari kesabaran

Ketaatan pada Tuhan

Dewi kasih sayang

Sungguh beruntung ayahku mendapatkanmu; ibuku

Ayahku juga seorang dewa dan ibuku seorang dewi

Apakah aku bisa menjadi seperti kalian

Sunguh aku malu pada diriku sendiri saat ini

Apakah aku bisa menyamai ataupun melebihi

Baktimu pada tuhan dan masyarakat

Sungguh sifat-sifatmu sungguh mulia

Engkau memberi sayap padaku

Untuk terbang

Walaupun kau tahu aku tidak bisa memberi sayap padamu

Atau membalasnya

Tangisan doamu hanya untukku

Peluhmu untuku

Semuanya untuku

Sunguh engakau ibu tiada banding

Tiada sekalipun aku memilih rahim selain engkau ibuku

Kalua aku diberi kesempatan memilih.

Tidak ada komentar: